15 September 2020
TATA CARA GERAKAN ANGGOTA BADAN PADA WAKTU SHOLAT
TATA CARA GERAKAN ANGGOTA BADAN\nPADA WAKTU SHOLAT\n1. BERDIRI\nTata cara berdiri:\n\nKaki direnggangkan kira-kira satu jengkal (kilan) kurang lebih 20 cm.\nBadan, khususnya bagian dada harus menghadap qiblat.\nPandangan diarahkan pada tempat sujud.\n\nREFERENSI\n\nFathul Mu’in 15\nI’anatut Tholibin juz I Hal\n\n2. NIAT SERTA TAKBIRATUL IHROM\nTata cara melakukan niat:\n\nNiat di dalam hati dilakukan bersama-sama dengan takbiratul ihrom (mengucapkan \xd8\xa7\xd9\x84\xd9\x84\xd9\x87\xd9\x85 \xd8\xa3\xd9\x83\xd8\xa8\xd8\xb1).\n\nHal-hal yang harus diniati (yang harus dihadirkan dalam hati):\n\n\nJika sholat fardlu:\n\nKeinginan / sengaja melakukan sholat.\nKerfardluannya sholat.\nMenentukan sholat yang diniati semisal dluhur, ashar dll.\n\nSerta jika diucapkan ( \xd8\xb5\xd9\x84\xd8\xa7\xd8\xa9 \xd9\x81\xd8\xb1\xd8\xb6\xd9\x8a\xd8\xa9 )\n\n\nJika sholat sunat yang ditentukan waktunya atau yang mempunyai sebab maka harus:\n\nKeinginan atau sengaja melakukan sholat.\nMenentukan sholat tersebut seperti sholat qobliyah, ‘idul fitri, kusufis syamsi dll. jika diucapkan sbb:\n\n( \xd8\xb5\xd9\x84\xd8\xa7\xd8\xa9 \xd8\xb3\xd9\x86\xd8\xa9 \xd9\x82\xd8\xa8\xd9\x84\xd9\x8a\xd9\x91\xd8\xa9 ) ( \xd8\xb5\xd9\x84\xd8\xa7\xd8\xa9 \xd8\xb3\xd9\x86\xd8\xa9 \xd8\xb9\xd9\x8a\xd8\xaf \xd8\xa7\xd9\x84\xd9\x81\xd8\xb7\xd8\xb1 )\n\nJika sholat sunat mutlaq maka cukup keinginan atau sengaja melakukan sholat jika diucapkan ( \xd8\xb5\xd9\x84\xd8\xa7\xd8\xa9 \xd8\xb3\xd9\x86\xd8\xa9 )\n\n\n\nHal-hal yang sunat diniati:\n\n\nMenyandarkan sholat pada Alloh (\xd8\xa7\xd9\x84\xd9\x84\xd9\x87 \xd8\xaa\xd8\xb9\xd8\xa7\xd9\x84\xd9\x89)\n\n\nMenjelaskan sifatnya sholat ( \xd8\xa3\xd8\xaf\xd9\x8e\xd8\xa7\xd8\xa1 / \xd9\x82\xd8\xb6\xd8\xa7\xd8\xa1 )\n\n\nMenjelaskan menghadap qiblat dan jumlah roka’at. Jadi contoh lafadznya adalah:\n( \xd8\xb5\xd9\x84\xd8\xa7\xd8\xa9 \xd9\x81\xd8\xb1\xd8\xb6\xd9\x8a\xd8\xa9 \xd8\xb1\xd8\xa8\xd8\xb9\xd9\x8a\xd8\xa9 \xd8\xb1\xd9\x83\xd8\xb9\xd8\xa7\xd8\xaa \xd9\x85\xd8\xb3\xd8\xaa\xd9\x82\xd8\xa8\xd9\x84\xd8\xa7\xd9\x8b \xd8\xa7\xd9\x84\xd9\x82\xd8\xa8\xd9\x84\xd8\xa9 \xd8\xa3\xd8\xaf\xd9\x8e\xd8\xa7\xd8\xa1 / \xd9\x82\xd8\xb6\xd8\xa7\xd8\xa1 \xd9\x84\xd9\x84\xd9\x87 \xd8\xaa\xd8\xb9\xd8\xa7\xd9\x84\xd9\x89 )\n\n\nTata cara takbiaratul ihrom:\n\nMengangkat kedua tangan.\nKedua telapak tangan diarahkan ke qiblat dengan posisi agak doyong.\nKeadaan jari-jari tangan dibiarkan merenggang seperti biasanya.\nTangan diangkat hingga ujung jari sejajar dengan telinga bagian atas, ibu jari sejajar dengan telinga bagian bawah dan telapak tangan sejajar dengan pundak.\nSetelah itu letakkan kedua tangan di bagian sebelah kiri antara pusar dan dada dengan posisi sebagai berikut:\n\nTangan kanan menumpang tangan kiri.\nIbu jari, jari manis dan jari kelingking tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri.\nJari telunjuk dan jari tengah tangan kanan dibeber di tangan kiri.\n\n\nSetelah itu membaca do’a iftitah.\nKemudian diam sebentar sekira cukup untuk membaca ( \xd8\xb3\xd8\xa8\xd8\xad\xd8\xa7\xd9\x86 \xd8\xa7\xd9\x84\xd9\x84\xd9\x87 ).\nLalu membaca do’a ta’wudz, dan diam sebentar sekira cukup untuk membaca ( \xd8\xb3\xd8\xa8\xd8\xad\xd8\xa7\xd9\x86 \xd8\xa7\xd9\x84\xd9\x84\xd9\x87 )\n\nREFERENSI:\n\nAlbajuri Juz I hal 165\nFathul Mu’in hal 16 & 19\nIhya’ Ulumuddin juz I hal 153\nI’anatut tholibin juz I hal 134\n\n3. MEMBACA SURAT AL-FATIHAH\nTata cara membaca surat Alfatihah:\n\nDimulai dari ayat basmallah, wajib menjaga tasydid, huruf, makhroj, dan runtutnya ayat serta terus menerus.\nSetelah membaca Al-Fatihah lalu membaca (\xd8\xb1\xd8\xa8 \xd8\xa7\xd8\xba\xd9\x81\xd8\xb1 \xd9\x84\xd9\x8a) kemudian membaca (\xd8\xa2\xd9\x85\xd9\x8a\xd9\x86), tetapi bagi ma’mum setelah imam membaca Alfatihah tidak boleh membaca (\xd8\xb1\xd8\xa8 \xd8\xa7\xd8\xba\xd9\x81\xd8\xb1 \xd9\x84\xd9\x8a) tapi cuma membaca (\xd8\xa2\xd9\x85\xd9\x8a\xd9\x86).\nSetelah itu diam sebentar sekira cukup untuk membaca ( \xd8\xb3\xd8\xa8\xd8\xad\xd8\xa7\xd9\x86 \xd8\xa7\xd9\x84\xd9\x84\xd9\x87 ) jika sholat sendirian. Dan sekira cukup untuk membaca Alfatihah bila menjadi imam.\nSetelah itu membaca surat, kalau sholat shubuh suratnya yang panjang bila sholat maghrib suratnya yang pendek, sedangkan urutannya menurut urutan mushaf.\nSelesai membaca surat diam sebentar sekira cukup untuk membaca \xd8\xb3\xd8\xa8\xd8\xad\xd8\xa7\xd9\x86 \xd8\xa7\xd9\x84\xd9\x84\xd9\x87 kemudian ruku’.\n\nREFERENSI:\n\nBidayatul Hidayah hal 48\nFathul Mu’in hal 19\nI’anatut tholibin juz I hal 147.\n\n4. RUKU’ SERTA TUMA’NINAH\nTata cara ruku’:\n\nSetelah diam sebentar selesai membaca surat, lalu membaca takbir sambil mengangkat kedua tangan seperti ketika takbiratul ihrom.\nKemudian kedua telapak tangan memegang lutut, posisi punggung dan kepala rata seperti papan.\nJari tangan dibeber biasa dan diarahkan ke qiblat.\nKedua siku direnggangkan dari lambung dan perut diangkat.\nMembaca tasbih tiga kali (3 X).\n\nREFERENSI:\n\nIhya’ Ulumuddin juz I hal\nTausyih ‘ala Ibnu Qosim hal 57\n\n5. I’TIDAL SERTA TUMA’NINAH\nTata cara I’tidal:\n\nMembaca (\xd8\xb3\xd9\x85\xd8\xb9 \xd8\xa7\xd9\x84\xd9\x84\xd9\x87 \xd9\x84\xd9\x85\xd9\x86 \xd8\xad\xd9\x85\xd8\xaf\xd9\x87) sambil mengangkat tangan seperti takbiratul ihrom lalu diletakkan pada bagian dada atau dilepaskan, tetapi yang lebih utama dilepaskan dengan syarat tidak digerakkan.\nMembaca do’a \xd8\xb1\xd8\xa8\xd9\x86\xd8\xa7 \xd9\x84\xd9\x83 \xd8\xa7\xd9\x84\xd8\xad\xd9\x85\xd8\xaf ...\nDiam sebentar lalu mengucapkan takbir untuk sujud tanpa mengangkat tangan.\n\nREFERENSI:\n\nIhya’ Ulumuddin juz I hal 154\nQulyubi juz I hal 135\nBidayatul Hidayah hal 49\n\n6. SUJUD SERTA TUMA’NINAH\nTata cara sujud:\n\nDari i’tidal (berdiri tegak) turun dan yang lebih dulu sampai di tempat sujud adalah kedua lutut lalu kedua telapak tangan lalu dahi bersama hidung.\nKedua siku direnggangkan dari lambung.\nTelapak tangan sejajar dengan bahu.\nKaki direnggangkan dan ditegakkan hingga ujung jari menghadap qiblat.\nPerut diangkat dari kedua paha.\nMembaca tasbih tiga kali (3 X).\nKetika sujud, tujuh anggota badan wajib menempel pada tempat sujud yaitu dahi, kedua lutut, kedua telapak tangan, sebagian jari kaki yang bagian dalam, dan antara dahi dan tempat sujud harus tidak ada penghalang.\nMembaca takbir lalu duduk.\n\nREFERENSI:\n\nKitab Bidayatul Hidayah Hal 49\nIhya’ Ulumuddin Juz I Hal 159\nFathul Mu’in Hal 21\n\n7. DUDUK DI ANTARA DUA SUJUD SERTA TUMA’NINAH\nTata cara duduk:\n\nBangun dari sujud sambil membaca takbir lalu kedua telapak tangan diletakkan di atas paha sekira ujung jari rata dengan lutut.\nJari tangan dibeber biasa.\nTelapak kaki kanan ditegakkan, ujungnya dihadapkan ke qiblat sedangkan kaki kiri diduduki.\nMembaca do’a (\xd8\xb1\xd8\xa8 \xd8\xa7\xd8\xba\xd9\x81\xd8\xb1 \xd9\x84\xd9\x8a \xd9\x88\xd8\xa7\xd8\xb1\xd8\xad\xd9\x85\xd9\x86\xd9\x8a ... )\n\nREFERENSI:\n\nBidayatul Hidayah Hal 49 – 50 v Fathul Mu’in Hal 21\nAlbajuri Juz I Hal 171\n\n8. SUJUD KEDUA SERTA TUMA’NINAH\nTata cara sujud yang kedua: Sujud disini caranya sama dengan sujud yang pertama. Setelah sujud dan akan berdiri untuk meneruskan roka’at yang kedua sambil membaca takbir tanpa mengangkat tangan dan disunatkan duduk istirahat sebentar, lalu telapak tangan diletakkan di tempat sujud kemudian berdiri.\n\nRoka’at kedua caranya sama dengan roka’at yang pertama kecuali takbiratul ihrom, dan pada roka’at kedua ini disunatkan duduk untuk takhiyat awal bila sholatnya lebih dari dua roka’at dan untuk takhiyat akhir bila sholatnya dua roka’at.\nDuduk untuk tahiyat awal. Caranya sama dengan duduk di antara dua sujud hanya saja disini jari tangan yang kanan digenggam kecuali jari telunjuk dan posisi yang lebih utama adalah ibu jari digenggam, ujungnya diletakkan di pinggir telapak tangan di bawah jari telunjuk yang dibiarkan terlepas, sedang ketiga jari yang lain juga ikut digenggam yaitu mengisyaratkan bilangan limapuluh tiga (53).\nLalu membaca do’a tahiyat awal \xd8\xa7\xd9\x84\xd8\xaa\xd8\xad\xd9\x8a\xd8\xa9 \xd8\xa7\xd9\x84\xd9\x85\xd8\xa8\xd8\xa7\xd8\xb1\xd9\x83\xd8\xa9 \xd9\x84\xd9\x84\xd8\xb5\xd9\x84\xd8\xa7\xd8\xa9 ... ) dan membaca sholawat yang khusus untuk Nabi Muhammad SAW.\nKetika bacaan sampai pada lafadz (\xd8\xa7\xd9\x84\xd9\x84\xd9\x87) jari telunjuk yang kanan diangkat agak miring ke kanan/ arah qiblat dan pandangan mata sunat diarahkan pada ujung jari telunjuk tersebut hingga akan berdiri, dan hingga salam jika dalam tahiyat akhir.\nSelesai membaca do’a tahiyat serta sholawat dan akan salam (mengucapkan assalamu’alaikum warahmatulloh wabarakatuh), maka tangan diletakkan di atas paha.\n\nREFERENSI:\n\nFathul Mu’in hal 23\nAlbajuri juz I hal 169\n\n9. SALAM\nTata cara salam:\n\nMembaca salam, mulai dari sisi kanan (assalamu’alaikum warahmatulloh) lalu ke sisi kiri (assalamu’alaikum warahmatulloh).\nMembaca salam disunatkan dengan suara agak keras.\n\nREFERENSI:\n\nFathul Mu’in hal 27\nIhya’ Ulumuddin juz I hal 172\n